Minggu, 31 Oktober 2010

CittA_anTibioTik

Desipta Tusima Ningsih
04.07.1661
C/KP/VII

OBAT ANTIBIOTIK
“AZITROMISIN”


Pengertian
Azitromisin adalah obat antibiotic (antibakteri). Obat ini dipasarkan dengan beberapa nama merek. Namun versi generik dengan nama azitromisin adalah sama dengan versi bermerek, hanya harganya jauh lebih murah. Antibiotik menyerang infeksi yang disebabkan bakteri. Azitromisin dipakai untuk menyerang beberapa infeksi oportunistik pada Odha.


Nama Dagang
Aztrin, Mezatrin, Zibramax, Zifin, Zithromax, dan Zycin


Kemasan :
• Kapsul
• Tablet


Efek Samping :
• Mual
• Rasa tidak nyaman di perut
• Muntah
• Kembung
• Diare
• Gangguan pendengaran
• Nefritis interstisial
• Gangguan ginjal akut
• Fungsi hati abnormal
• Pusing/vertigo
• Kejang
• Sakit kepala
• Somnolen


Mekanisme Kerja Obat :
Azitromisin beraksi menghambat sintesis protein mikroorganisme dengan mengikat ribosom subunit 50S. Azitromisin tidak mengusik pembentukan asam nukleat.
Azitromisin aktif terhadap mikroorganisme berikut berdasarkan in vitro dan infeksi klinis :
• Bakteri aerob gram positif : Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Streptococcus pneumoniae, dan Streptococcus pyogenes.
• Bakteri aerob gram negatif : Haemophilus ducreyi, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, dan Neisseria gonorrhoeae.
• Mikroorganisme lainnya : Chlamydia pneumoniae, Chlamydia trachomatis, dan Mycoplasma pneumoniae.
Azitromisin memperlihatkan resistensi silang dengan galur gram positif resisten eritromisin. Sebagian besar galur Enterococcus faecalis dan methicillin-resistant staphylococci resisten terhadap azitromisin.


Interaksi dengan Obat Lain


Azitromisin diuraikan oleh hati. Jadi obat ini dapat berinteraksi dengan obat yang diuraikan oleh hati, termasuk sebagian besar ARV. Azitromisin kemungkinan berinteraksi dengan beberapa obat penipis darah, obat jantung, obat antisawan (antikonvulsi), dan antibiotik lain. Obat antiasam dengan aluminium dan magnesium dapat mengurangi kadar azitromisin dalam aliran darah. Jangan memakai antiasam sekaligus dengan azitromisin.


Indikasi :
• Infeksi saluran napas bawah dan atas
• Kulit
• Penyakit hubungan seksual


Kontra Indikasi :


Hipersensitif terhadap azitromisin atau makrolida lainnya


Tanggung Jawab Perawat
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat – obatan yang aman . Caranya adalah perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau dosis yang diberikan diluar batas yang direkomendasikan. Secara hukum perawat bertanggung iawab jika mereka memberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar atau obat tersebut merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien. Perawat wajib membaca buku-buku referensi obat untuk mendapatkan kejelasan mengenai efek terapeutik yang yang diharapkan, kontra indikasi, dosis, efek samping yang mungkin terjadi atau reaksi yang merugikan dari pengobatan. Supaya dapat tercapainya pemberian obat yang aman , seorang perawat harus melakukan enam hal yang benar :
• klien yang benar
Klien yang benar dapat dipastikan dengan memeriksa identitas klien, dan meminta klien menyebutkan namanya sendiri. Beberapa klien akan menjawab dengan nama sembarang atau tidak berespon, maka gelang identifikasi harus diperiksa pada setiap klien pada setiap kali pengobatan. Pada keadaan gelang identifikasi hilang, perawat harus memastikan identitas klien sebelum setiap obat diberikan.
• obat yang benar
Obat yang benar berarti klien menerima obat yang telah diresepkan. Untuk menghindari kesalahan, label obat harus dibaca tiga kali : pada saat melihat botol atau kemasan obat, sebelum menuang / mengisap obat dan setelah menuang / mengisap obat. Perawat harus ingat bahwa obat-obat tertentu mempunyai nama yang bunyinya hampir sama dan ejaannya mirip, misalnya digoksin dan digitoksin, quinidin dan quinine, Demerol dan dikumarol, dst.
• dosis yang benar
Dosis yang benar adalah dosis yang diberikan untuk klien tertentu. Dalam kebanyakan kasus, dosis diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan. Perawat harus menghitung setiap dosis obat secara akurat, dengan mempertimbangkan variable berikut : tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan (diminta), dalam keadaan tertentu berat badan klien juga harus dipertimbangkan, misalnya 3 mg/KgBB/hari. Sebelum menghitung dosis obat, perawat harus mempunyai dasar pengetahuan mengenai rasio dan proporsi. Jika ragu-ragu, dosis obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh perawat lain.




• waktu yang benar
Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan. Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari.
• rute yang benar
Rute yang benar perlu untuk absorpsi yang tepat dan memadai. Rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :
1. oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul
2. sublingual ( di bawah lidah untuk absorpsi vena )
3. topikal ( dipakai pada kulit )
4. inhalasi ( semprot aerosol )
5. instilasi ( pada mata , hidung , telinga , rektum atau vagina )
empat rute parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena.
• dokumentasi yang benar.
Dokumentasi yang benar membutuhkan tindakan segera dari seorang perawat untuk mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan . Ini meliputi nama obat , dosis , rute , waktu dan tanggal , inisial dan tanda tangan perawat . Respon klien terhadap pengobatan perlu di catat untuk beberapa macam obat.